![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvblVAB4rKPYODGCgXrpIDK9hSdbrfxrTK6L0lTHrmPxbh_Q-n1tCIUe2JHKgwXdoB4Seby65uQbuUiKnDBxbEzqcr-xma7MxIjMpooUjT_wdOo1QyFdsZdiPsMGniMO6xOZg_ibpkc0tM/s1600/gunung-raung.jpg)
Gunung Raung adalah sebuah gunung yang besar dan unik, yang berbeda dari gunung pada umunya di Pulau Jawa. Keunikan dari Puncak Gunung Raung adalah kalderanya yang sekitar 500 meter dalamnya, selalu berasap dan sering menyemburkan api. G. Raung termasuk gunung tua dengan kaldera di puncaknya dan dikitari oleh banyak puncak kecil, menjadikan pemandangannya benar-benar menakjubkan.
Dari Bondowoso – desa Sumber Wringin Perjalanan diawali dari desa Sumber Wringin melalui kebun pinus dan perkebunan kopi, menuju Pondok Motor atau Pos pendaki dimana dapat menjumpai seorang juru kunci yang bernama P. Serani. Di Pondok Motor kita dapat melanjutkan perjalanan ke puncak yang membutuhkan waktu sekitar 9 jam.
Dari Pondok Motor ke G. Raung, kita akan melewati perkebunan kopi, hutan pinus, hutan cemara, terus sampai di dataran tempat dimana kita dapat berkemah. Perjalanan dilanjutkan melalui padang alang-alang (sekitar 1 jam perjalanan), selanjutnya menuju puncak G. Raung yang sedikit berpasir dan berbatu-batu. Dari tempat berkemah menuju puncak G. Raung, hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam saja. Sedangkan perjalanan turun, memakan waktu sekitar 7 jam.
Dalam perjalanan ke puncak G. Raung, tidak ada sumber air. Sebaiknya untuk air dipersiapkan di Sumber Wringin atau Sumber Lekan. Untuk mendaki G. Raung tidak diperlukan ijin khusus, hanya saja kita perlu melaporkan diri ke aparat desa di Sumber Wringin
No comments:
Post a Comment